LAPORAN
OBSERVASI
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
MAN
BABAKAN LEBAKSIU TEGAL
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan
disusun oleh :
Nur Intan Hidayati (1512500017)
Ria Fitriani (1512500019)
Kelas : 4A
Dosen : Dr. Dino Rozano
PENDIDIKAN
BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PANCASAKTI TEGAL
TAHUN
2014
PRAKATA
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan inayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta salam tidak
lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita
dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyyah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
kami yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah, yang kami beri judul
“Laporan Observasi MAN Babakan Lebaksiu Tegal”. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen
kami Bapak Dr. Dino Rozano selaku pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Harapan kami dengan
adanya makalah ini semoga dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini dan kedepannya dapat lebih baik. Serta dengan adanya pelajaran dan materi dalam makalah ini
semoga dapat digunakan untuk menambah ilmu dan wawasan kita semua.
Kami menyadari tentang
berbagai kekurangan dan kelemahan dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan di
kemudian hari.
Tegal, 20 April 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................i
PRAKATA..............................................................................................................ii
DAFTAR
ISI..........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................1
A.
Latar
Belakang Masalah...............................................................................1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................1
C.
Metode
Observasi........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI....................................................3
A. Sejarah Berdirinya dan Gambaran Umum Sekolah.....................................3
B.
Manajemen
Komponen Sekolah..................................................................4
BAB III
PENUTUP..............................................................................................11
A.
Simpulan....................................................................................................11
B.
Saran..........................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
sebagai persoalan hidup dan kehidupan maka pendidikan merupakan salah satu
topik yang selalu menarik untuk dikaji. Setidaknya ada dua alasan yang dapat
diidentifikasi, yang pertama, kebutuhan akan pendidikan memang pada hakikatnya
krusial karena berkaitan langsung dengan ranah hidup dan kehidupan manusia.
Yang kedua, pendidikan juga merupakan wahana strategis bagi upaya perbaikan
mutu kehidupan manusia.
Pendidikan
dapat menjadi determinan penting bagi proses transformasi personal maupun
sosial. Dan sesungguhnya inilah idealisme pendidikan yang mensyaratkan adanya
pemberdayaan.
Pentingnya
manejemen pendidikan di sekolah maka tiap-tiap sekolah memiliki manajemen
pendidikan. Walaupun manajemen pendidikan itu berbeda antara sekolah yang satu
dengan sekolah yang lain. Manajemen pendidikan harus diterapkan di dalam
sekolah agar sekolah mampu bertahan dan meningkatkan mutu pendidikan.
Kesuksesan sekolah juga bisa dilihat dari manajemen pendidikannya. Jika
manajemen di sekolah tidak baik maka
akan berpengaruh juga terhadap mutu pendidikan dan begitu sebaliknya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, masalah dalam laporan observasi ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.Bagaimana profil atau gambaran umum MAN Babakan Lebaksiu Tegal?
2.Bagaimanakah
sistem manajemen di MAN Babakan Lebaksiu Tegal?
C.
Metode
Observasi
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan observasi ini adalah sebagai
berikut :
1.Wawancara
Metode wawancara ini dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab langsung
dengan narasumber yang terkait yaitu guru dan siswa serta anggota sekolah lainnya.
2.Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati kondisi fisik dan juga
proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di MAN Babakan Lebaksiu Tegal.
BAB
II
PEMBAHASAN
HASIL
OBSERVASI
A.
Sejarah Berdirinya dan Gambaran Umum Sekolah
MAN
Babakan Lebaksiu Tegal terletak di jalan Ponpes Babakan Jatimulya Lebaksiu
Tegal. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Babakan Lebaksiu
Tegal tidak terlepas dari ikatan historis Yayasan Pondok Pesantren
Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal, disebabkan bentuk perwujudan rasa
tanggung jawab yang mendalam di dunia pendidikan para alim ‘ulama dikalangan
ponpes yang ikut berpartisipasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara
terutama berjuang fi sabilillah.
Berdasarkan usulan
permohonan penegrian MMA tertanggal, 01 Maret 1968 yang ditanda tangani oleh
ketua pengasuh Pondok Pesantren Bapak K.Isa Mufti dan Kepala MMA Bapak K.
Sofwan Mufti, BA, dan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Nomor : 81 Tahun 1968
tertanggal, 19 April 1968 TMT. 01 Januari 1968 Maka Madrasah Menengah Atas
(MMA) berubah menjadi Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) dengan Pejabat
Sementara (PJS) Kepala terpilih atas nama Pejabat Kepala Inspeksi Pendidikan
Agama Islam Kabupaten Tegal yaitu RM. Kholid. Setengah tahun kemudian jabatan
kepala MAAIN diserah terimakan kepada Dewan Pembina MTsAIN dan MAAIN sampai
akhir tahun 1975.
MAAIN yang dipimpin
oleh K.Sofwan Mufti, BA kondisi keberadaan pada saat itu masih sangat
memprihatinkan, dengan ruang kelas yang sederhana yaitu pagar bambu, berlantai
tanah liat, sarana prasarana masih pinjam gedung pondok pesantren Babakan
Tegal, walaupun sudah resmi penegrian dibawah naungan Departemen Agama.
Sedangkan kondisi murid masih hanya kalangan santri dan masyarakat sekitarnya.
Pada akhir tahun
pelajaran 1978/1980 MAAIN dengan izin Allah SWT memiliki tanah seluas 2.580 m2
atas usaha dan kerja keras kepala sehingga dapat tanah bengkok carik berkat
tukar tambah terletak di sebelah Timur Dukuh Babakan dengan tanah yang dibeli
BP.3 MAAIN dengan luas 9.200 m2, kemudian dibangun 3 lokal dan 1 ruang kantor
bantuan dari Departemen Agama. Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri ( MAAIN)
terus disandang sampai tahun 1975, berdasarkan SK Menteri Agama
Nomor : 18 Tahun 1975. MAAIN berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) TMT tertanggal, 1 Januari 1975.
Secara historis MAN
Babakan Lebaksiu Tegal, menurut sumber merupakan MAN tertua setelah MAN Menteng
Jakarta Pusat. Dalam hal ini MAN Babakan Lebaksiu Tegal pernah menjadi
pusat Rayon Ujian Tingkat 1 Jawa Tengah yang meliputi Wilayah Pekalongan,
Kalibeber, Banyumas, Cilacap, Wonosobo.
MAN Babakan Lebaksiu
Tegal dalam perkembangannya atas kebutuhan masyarakat pendidikan kemudian
membuka kelas jauh atau filial, yang pertama adalah filial Brebes di komplek
Islamic centre pada tahun 1983/1984. Kemudian di negrikan pada tahun 1996,
Kepala. Drs.Nursalim (sekarang MAN Brebes 1). kedua filial Kota Tegal di Jalan
kemuning Tegal pada tahun 1984/1985 dipimpin oleh Drs.Mustajab (sekarang MAN
Kota Tegal), yang ketiga fililal di Laren Bumiayu dipimpin oleh Drs. Isroil
(sekarang MAN Brebes 2).
Keberadaan MAN
Babakan Lebaksiu Kab. Tegal dari tahun ke tahun telah memenuhi kebutuhan
masyarakat pendidikan di kab. Tegal dan sekitarnya. Sekolah ini
memiliki 34 ruang kelas yang terdiri dari 1.247 siswa serta memiliki lebih dari
100 guru yang memiliki intelegent cukup tinggi.
B. Manajemen Komponen Sekolah
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum yang digunakan oleh MAN
Babakan Lebaksiu Tegal yaitu masih KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan). Tetapi
nanti mulai tahun ajaran baru akan menggunakan kurikulum 2013, sesuai dengan
peraturan pemerintah saat ini.
Pengaruh
kurikulum yang diterapkan terhadap perkembangan peserta didik dan sekolah
sangat memengaruhi kualitas dari peserta didik lebih meningkat baik dalam
mengikuti lomba-lomba maupun hasil Ujian Nasional (UN). Kurikulum yang
diterapkan diharapkan dapat memberikan output yang bagus, sehingga lulusan dari
MAN Babakan Lebaksiu Tegal memiliki keterampilan, kompetensi, berbudi
luhur, dan berbudaya.
Dalam hal ini program studi memiliki 3 Jurusan sebagari berikut :
1. Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
3. Jurusan Ilmu Program Keagamaan
Sedangkan Program Studi Keterampilan memiliki 4
Jurusan diantaranya :
1. Jurusan Tekhnik Elektro
2. Jurusan Otomotif
3. Jurusan Tata Busana
4. Jurusan Tata Boga
Kualitas tamatan
sekolah kejuruan dituntut untuk memenuhi standar kompetensi dunia kerja. Salah
satunya, selain mampu menguasai materi pelajaran, siswa harus dapat
berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial.
Selain itu di MAN
Babakan Lebaksiu Tegal juga ada kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah
satu alat pengenalan siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat
pendidikan pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman materi
pelajaran. Selain OSIS sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah,
kegiatan ektrakurikuler lainnya adalah:
·
Pramuka
·
Paskibra
·
Palang Merah Remaja
(PMR)
·
Patroli Keamanan
Sekolah (PKS)
·
Olahraga (Bola Voli,
Bola Basket, Karate, Tenis Meja, Futsal, Badminton)
·
Keagamaan
·
MESIS dan KIR
·
Karate
·
Teater
2. Manajemen Peserta Didik
Sistem penerimaan siswa baru di MAN Babakan Lebaksiu Tegal menggunakan
sistem seleksi. Di mana para peserta didik baru harus mendaftarkan diri dan
ikut melaksanakan ujian penyeleksian. MAN Babakan Lebaksiu
Tegal telah melaksanakan prosedur pendidikan peserta didik diantaranya ;
Dalam
kehidupan sekolah pastilah akan muncul masalah mengenai kenakalan siswa.
Dalam mengahadapi peserta didik yang bermasalah bagian Bimbingan dan Konseling
sekolah lebih banyak menggunakan cara manual. BK memperbanyak komunikasi dengan
peserta didik dari hati ke hati. Setelah mendapat penyebab permasalahannya baru
dicarikan solusi mengenai permasalahan yang dialami peserta didik. Sering kali
peserta bermasalah tersebut kurang terbuka, gengsi, dan kurang berinteraksi,
sehingga proses penanganan masalah peseta didik kadang terhambat karena hal
tersebut. Selain itu terkadang orang tua juga kurang peduli dan cenderung
memberikan kebebasan kepada anak sehingga apa yang diperbuat anaknya di luar
sekolah tidak mendapatkan perhatian. Semua pihak harus ingat bahwa masalah
peserta didik bukan hanya milik BK akan tetapi guru lain dan orang tua juga
turut andil dalam penanganan masalah yang muncul.
Mengenai
timbal balik yang diberikan kepada peserta didik dikenal adanya reward (bagi
yang berprestasi) dan punishment (bagi yang melanggar
peraturan). Reward yang diberikan kepada peserta didik yang
berprestasi biasanya berupa hadiah baik berupa pujian, barang, dan kesempatan
untuk mengasah bakatnya dalam mengikuti perlombaan yang melibatkan peserta
didik. Sementara itu, punishment yang akan diberikan kepada peserta
didik yang melanggar peraturan berupa teguran, pemanggilan orang tua ke sekolah
hingga mengembalian peserta didik kepada orang tua. Tentu proses tersebut tidak
sesingkat yang dikatakan. Prosesnya lama dan sekolah mencoba memberikan
perhatian dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat dengan
sistem komunikasi.
Mengenai
beasiswa, sekolah biasanya bekerjasama dengan pihak sponsor dan dinas
pendidikan dalam pemberian dana bantuan, baik untuk peserta didik yang
berprestasi maupun untuk peserta didik yang kurang mampu.
Mengenai
jumlah peserta didik MAN Babakan Lebaksiu Tegal dari tahun ke tahun dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
No
|
TAHUN
|
KELAS
|
JUMLAH
|
1.
|
2005/2006
|
X
|
399
|
XI
|
318
|
||
XII
|
359
|
||
JUMLAH
|
1076
|
||
2.
|
2006/2007
|
X
|
378
|
XI
|
361
|
||
XII
|
385
|
||
JUMLAH
|
1124
|
||
3.
|
2007/2008
|
X
|
353
|
XI
|
344
|
||
XII
|
348
|
||
JUMLAH
|
1045
|
||
4.
|
2008/2009
|
X
|
335
|
XI
|
343
|
||
XII
|
340
|
||
JUMLAH
|
1018
|
||
5.
|
2009/2010
|
X
|
346
|
XI
|
328
|
||
XII
|
334
|
||
JUMLAH
|
1008
|
||
6.
|
2010/2011
|
X
|
412
|
XI
|
341
|
||
XII
|
325
|
||
JUMLAH
|
1078
|
||
7.
|
2011/2012
|
X
|
399
|
XI
|
403
|
||
XII
|
332
|
||
JUMLAH
|
1134
|
||
8.
|
2012/2013
|
X
|
447
|
XI
|
397
|
||
XII
|
403
|
||
JUMLAH
|
1247
|
||
3. Manajemen Personal
Managemen personel di MAN Babakan
Lebaksiu Tegal yang meliputi tenaga pengajar, staff Tata Usaha, dan keamanan
serta kriteria untuk menjadi tenaga kerja di sekolah ini. MAN Babakan Lebaksiu
Tegal memiliki lebih dari 100 guru yang memiliki intelegent cukup tinggi.
Mengenai
penerimaan tenaga pengajar, kriteria yang disyaratkan adalah calon tenaga
pengajar harus memiliki ijasah yang sesuai dengan guru mata pelajaran yang
dibutuhkan. Namun untuk pegawai yang sudah tetap, tentu semua dari instuksi pemerintah
yang menempatkan pegawai tersebut MAN Babakan Lebaksiu Tegal.
4.
Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sebagai
salah satu sekolah yang berbasis pesantren diperlukan upaya untuk menjaga citra
sekolah agar tetap baik di mata masyarakat. Salah satu upaya itu adalah dengan
menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Di sinilah dibutuhkan peran
HUSEMAS dalam membangun relasi terhadap pihak dalam sekolah maupun pihak luar
sekolah.
Dalam
interaksinya MAN Babakan Lebaksiu Tegal menjalin hubungan baik dengan warga
sekitar. Hal ini terbukti dengan ikut berpartisipasinya warga ketika sekolah
mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat selain itu, warga juga turut
aktif dalam menjaga keamanan sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk baik tanpa kendala yang berarti.
Program
Husemas yang dijalankan untuk memabngun hubungan baik di masyarakat di
antaranya memberikan informasi tentang sekolah mengenai pembukaan pendaftaran
siswa baru, melaksanakan kerja bakti, perayaan hari besar nasional terutama
hari besar islam seperti berqurban, pembagian zakat, dan santunan ke panti
asuhan.
Program yang
dijalankan Husemas tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk
komponen sekolah lainnya seperti guru, wali kelas dan wakil kepala sekolah yang
berperan dalam bidangnya baik dalam penyampaian informasi, koordinasi dengan
agenda yang harus disusun, serta sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program
husemas. Sementara untuk meningkatkan popularitas sekolah yaitu dengan
meningkatkan kualitas peserta didik dibuktikan dengan hasil UN yang baik,
ekstrakurikuler yang menonjol di masyarakat, dan prestasi-prestasi yang diraih.
Jadi ketika masa penerimaan siswa baru MAN Babakan Lebaksiu Tegal hanya
menggunakan spanduk yang dipasang di jalan-jalan tanpa harus kesulitan promosi
ke sekolah-sekolah lain. Sementara itu, pihak sekolah juga bekerjasama dengan pihak
sponsor dalam hal peningkatan kualitas serta bantuan sarana pendidikan yang
dibutuhksn. Kemudian kerja sama untuk menyalurkan lulusan hasil output sekolah
biasanya sekolah memberikan kesempatan kepada universitas yang mengadakan
promosi agar siswa dari MAN Babakan dapat tersalurkan sesuai dengan apa yang
mereka inginkan.
5. Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen Sarana dan
Prasarana MAN Babakan Lebaksiu Tegal telah melaksanakan prosedur sarana dan
prasarana yang sesuai dengan aturan nasional diantaranya ;
1. Memiliki 34 ruang kelas
2. Memiliki Laboratorium Bahasa, IPA, Komputer dan multi media
3. Memiliki ruang kegiatan intra dan ekstra kurikuler
4. Memiliki lapangan Bola Voly, Basket, Bulu Tangkis, futsal
5. Memiliki Gedung Ketrampilan
6. Memiliki Gedung Serbaguna "An-Nur"
7. Memiliki Masjid
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil survey yang kami lakukan di MAN
Babakan Lebaksiu Tegal dapat kami simpulkan bahwa sekolah ini masih menerapkan
kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) namun sekolah
ini masih menunggu keputusan untuk menerapkan kurikulum 2013.
Sekolah ini juga memiliki manajemen pendidikan
yang cukup baik. Bisa dilihat dari jumlah guru yang mengajar, serta karyawan
yang ada di sekolah tersebut. Sekolah MAN Babakan Lebaksiu Tegal juga memiliki
sejarah perkembangan yang cukup bagus.
B. Saran
Dalam pengelolaan sekolah dan meningkatkan mutu
pendidikan alahkah baiknya jika tiap-tiap sekolah menerapakan manajemen
pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Sutomo dkk, 2009 . Manajemen Sekolah . Semarang : UPT MKK
Universitas Negeri Semarang
www.manbabakan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar