Selasa, 12 Desember 2017

Akhir Ratusan Hari Tanpamu

Setelah ratusan hari kuberhenti memikirkan segala sesuatu tentangmu,
aku pun berhenti menulis segala sesuatu yang berkaitan denganmu.
Bukannya aku kini membenci cerita tentangmu.
Hanya saja sudah lama tak kudengar ceritamu lagi.
Lalu bagaimana aku bisa menuliskannya lagi?
Jangan marah, setidaknya beberapa goresan penaku tentang ratusan hari tanpanya sudah cukup membuat hatimu lega, bukan?
Kau yang tak bisa mengungkapkan perasaanmu yang sesungguhnya telah kuuraikan sedemikian rupa hingga seolah-olah akulah yang menjadi peran utama dalam cerita yang lalu-lalu itu.
Terima kasih telah menjadi inspirasi dalam setiap tulisanku.

Selasa, 05 September 2017

Cinta Seperti Apa?

Cinta.
Mengapa akhirnya selalu jatuh.
Terluka kemudian terkapar.
Belum mati hanya saja sebagian otak tak lagi berfungsi.
Hanya napas yang tersengal-sengal layaknya anak kecil yang terhanyut.
Tolong? Pada siapa seharusnya meneriakkan 'tolong'?
Cinta.
Memang selalu menarik untuk diceritakan namun selalu juga berakhir dengan segores luka.
Adakah cinta yang tak pernah jatuh? Cinta yang selalu mengerti pada siapa ia singgah.
Cinta yang mengerti bagaimana berlaku di tempat yang telah disinggahi.
Sehingga tak membuatnya si pemilik cinta menitikkan air mata.
Ahh, terlalu tinggikah mendambakan cinta yang seperti itu?