Kau tau? Ketika Allah menumbuhkan rasa cinta dihati seorang perempuan,
apa yang akan ia lakukan?
Ia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat orang yang ia cintai
kagum padanya. Dan bagaimanapun caranya ia akan selalu berusaha untuk menjadi
yang terbaik di depan laki-laki yang ia sukai.
Tidakkah kau sadari?
Ketika seorang perempuan mengagumi seorang laki-laki, ia tidak akan pernah bisa
menggambarkan isi hatinya. Terkadang, ia hanya bisa terdiam didepanmu,
termenung, bahkan mereka memikirkan apa yang harus dilakukan ketika harus
berhadapan denganmu.
Lalu bagaimana jika seorang akhwat jatuh cinta?
Sesungguhnya cinta itu fitrah, rasa itu akan senantiasa hadir pada
setiap diri manusia.
Namun untuk merealisasikannya akan ada masanya sendiri.
Kau tau? Apa yang akhwat rasakan ketika ia jatuh cinta?
Ia merasakan penyesalan yang amat sangat. Ketika lelaki yang tak halal baginya bergelayut dalam pikirannya, yang ia
rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi.
Ketika rasa rindu mulai merekah dihatinya, yang ia
rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah rasa yang tak semestinya.
Ketika akhwat jatuh cinta...
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka
nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang
tersebut.
Tak ada kata-kata cinta dan rayuan
Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat,
akan hati yang mulai merindukan laki-laki yang belum halal atau bahkan tak akan
pernah halal baginya.
Bagaimanapun caranya ia akan berusaha untuk mematikan rasa itu secepatnya.
Mungkin dengan seperti inilah caraku mencintaimu
Bukan
karena aku membencimu,
justru karena aku sangat mencintaimu dan aku ingin
menjagaku juga menjagamu. Menjaga tulusnya
hatimu, juga menjaga kesucian hatiku.
Inilah caraku mencintaimu.
Dalam diamku, dalam
ketulusanku, dalam kesucianku, dalam cara tak biasaku.
Meski sulit, meski
berat, meski sakit untukku.
Karena aku yakin, bila memang aku dan kamu
ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kita untuk bersatu.
Jika benar cinta itu kerana Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikut
aliran Allah kerana hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya
kepada Allah.
“Alhamdulillah ‘Ala Kulli Haal” - segala puji bagi Allah atas segala sesuatu..