Pernahkah kita
berpikir sejenak tentang Indonesia?
Pernahkah kita
sedikit meluangkan waktu hanya untuk mengingat Indonesia?
Indonesia
adalah sebuah negara yang membesarkan kita. Negara yang sangat sakral dalam
proses kemerdekaannya. Negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Sejak
kemerdekaan hingga era ini telah banyak pengorbanan yang dilakukan oleh
pahlawan dan penerus perjuangan untuk mengokohkan bangsa ini dimata dunia.
Mengokohkan saja tidaklah cukup, namun perlu adanya keinginan untuk maju dalam
bidang yang dapat dikembangkan melalui potensi yang dimiliki oleh bangsa ini.
Harapan terbesar untuk memajukan negara ini ya
dari pemudanya. Maka bisa kita sebut pemuda adalah Tunas Bangsa. Tunas yang
siap untuk tumbuh dan dikemudian hari dapat dipanen buahnya. Pemuda yang diharapkan
siap memimpin bangsa dengan segala kebaikan budi pekertinya.
Namun bila tunas-tunas ini tidak terawat, maka
dikemudian hari bukannya buah dan keteduhan yang didapatkan, namun tumbuhan
yang liar, layu, dan kering. Jika seperti itu, negera ini akan menjadi
krisis kepemimpinan, kekurangan pemuda yang bisa berkarya. Tetapi pada
kenyataannya banyak dari mereka acuh terhadap negara ini. Banyak yang tidak
peduli dengan keadaan Indonesia saat ini.
Soekarno pernah berkata, “Beri aku 1.000
orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya
akan kuguncangkan dunia!”
Kata-kata Soekarno memberi kesan yang kuat
betapa besar peran pemuda. Bahwa bila ingin melihat masa depan suatu bangsa,
maka lihatlah pemudanya. Pemuda adalah cerminan suatu bangsa. Bila tidak
ada lagi para pemuda yang memikirkan masa depan bangsanya, maka bisa diprediksi
masa depan bangsa itu.
Apa kita tahu??
Sesungguhnya
Indonesia belumlah merdeka seutuhnya. Indonesia masih terjajah dalam berbagai
bidang, dari ekonomi sampai politik. Kalau Indonesia tidak bisa mengubah sifat
kaum terjajah menjadi kaum merdeka, maka Indonesia tidak akan maju walau hanya
seujung jari. Yang perlu ditekankan pada era modern ini adalah pendidikan
moral dan cinta tanah air. Karena pada era ini banyak orang yang pintar, namun
tidak bermoral dan egois. Mereka hanya mementingkan egonya sendiri, tidak
peduli akan nasib bangsanya sendiri di masa mendatang.
Indonesia.....
Bagaimana
Indonesia ke depan jika kita masih tidak peduli?
Banyak orang
yang berkata “Ah Indonesia kan banyak koruptornya? Ngapain juga kita peduli
lagi dengan Indonesia.”
Jleb... Nah loh
kenapa harus Indonesia yang disalahkan?
Ya
memang benar Indonesia salah satu negara yang banyak koruptornya. Tetapi itu
bukan salah dari Indonesia. Semua hal yang membuat Indonesia dikatakan seperti
itu adalah karena individualisme, keegoisan manusia yang ada di dalamnya.
Kenapa harus menyalahkan Indonesia???
Balik lagi
kepada peran pemudanya. Kita telaah dari hal yang terkecil, masih adakah dari
kita yang memutar lagu tentang kebangsaan seperti lagu Indonesia Raya? Masih
adakah dari kita yang menyimpan rapi bendera merah putih? Atau bahkan sudah
dijadikan lap dan tidak terawat lagi? Masih adakah dari kita yang menggunakan
bahasa nasional dalam kesehariannya?
Kita tahu bahwa
lagu Indonesia Raya adalah sebuah lagu yang mengiringi naiknya sang saka merah
putih berkibar di langit nusantara, langit yang menjadi saksi perjuangan.
Jika kita
mengingat sejarah, betapa susahnya pejuang dulu mengibarkan sang saka merah
putih. Tetapi mereka sama sekali tidak menyerah. Mereka rela mengorbankan jiwa
dan raganya hanya untuk mengibarkan sang saka merah putih.
Lantas kita?
Kenapa hanya membiarkan ia usang di dalam lemari?
Apabila kita
para pemuda bersatu padu untuk membangun Indonesia, maka Indonesia ke depan
akan menjadi bangsa yang hebat dengan kedaulatan dan kemakmuran dimata bangsa
sendiri dan dunia.
Cintailah
Indonesia! Jika kita masih belum bisa berjuang seperti pahlawan dahulu,
setidaknya kita pupuk rasa cinta itu dari sekarang. Mulailah lakukan dengan hal
yang terkecil, mulai membiasakan mendengarkan lagu-lagu kebangsaan, merawat
bendera merah putih, mencintai bahasa Indonesia, mematuhi undang-undang dan
lain sebagainya. Diharapkan dengan seperti itu rasa cinta kita terhadap negara
Indonesia akan kembali tumbuh dan bersemi.
Negeriku jayalah
selalu, hanya engkau yang kucinta. Indonesia dari dulu hingga sekarang akan
tetap menjadi negara yang satu.
N.I.H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar